Senin, 10 November 2014

YANG HILANG DARI THE HUNGER GAMES MOVIE



Mockingjay Part 1, sequel ketiga dari Trilogi Hunger Games akan diputar perdana di bioskop beberapa hari lagi. Dalam rangka itu pula aku sengaja mengulas novel dari 2 film sebelumnya, The Hunger Games & Catching Fire.
Aku tergila-gila sangat dengan trilogi The Hunger Games, science fiction karangan Susan Collins. Saat pertama disodorin film ini, sekitar pertengahan tahun 2014 pas lagi bengong-bengongnya gakda kerjaan di kantor. Abis nonton The Hunger Games sama Catching Fire, yah resmi deh aku  gilanya.
Banyak hal menarik dari tokoh utama cerita ini yang bikin aku “terbuai & terpesona” tiap kali baca novelnya. Katniss, di usianya yang baru menginjak 12 tahun sudah menjadi tulang punggung keluarga. Kerelaan Katniss saat menggantikan posisi Prim, perjuangan untuk bertahan hidup demi keluarganya dan bersedia mati di arena agar Peeta dapat kembali ke distrik 12. Sosok Katniss sebagai “Gadis yang Terbakar” sangat mewakili sifat-sifat alami dirinya. Sikap Katniss yang spontan dan tidak menaati aturan di arena, gampang terpacu adrenalinnya, terus berusaha tegar, tidak ingin tampak lemah dan kesulitan mengakui perasaanya. Katniss yang berusaha mempertahankan harga dirinya, tidak mengikuti alur permainan karena tidak sesuai hati nuraninya. Juga pengetahuannya tentang alam liar, insting yang tajam dan kegesitannya yang menjadi daya tarik dalam diri gadis 16 tahun ini.
Tokoh "hero" seorang gadis memang jadi daya tarik utama dalam cerita.
Sosok Katniss yang "strong & survivor" adalah kekuatan saga ini.



Sedangkan Peeta, dengan kelembutan dan kebaikan hatinya dapat meluluhkan sikap “membara” Katniss. Walau dia tidak terlalu cerdas dalam arena, tapi dia selalu berusaha melindungi Katniss bahkan sebelum permainan dimulai. Yah, kelihatannya dia lemah di arena karena dia terluka saat berusaha melindungi Katniss juga, sedangkan tak ada satu hadiahpun dikirim untuknya, kan? Kecerdasan Peeta membaca situasi di depan kamera sehingga dengan mudah menarik hati para sponsor untuk mengirimi mereka makanan (saat mereka sudah bersekutu). Terkadang sikap Peeta membingungkan Katniss, apakah semua akting belaka atau memang perasaannya yang sebenarnya. Ah semua so sweet lah!
Paling suka dengan akting Peeta Mellark dan Katniss Everdeen di arena sebagai sepasang kekasih yang lanjut jadi saling melindungi, sampai akhirnya tanpa disadari, Katniss yang dingin perlahan mulai merasa membutuhkan Peeta (dia gak sadar kalau dia udah jatuh hati).
Penyakitnya, kalau udah suka nian, pasti langsung aku cari tahu mulai dari baca ketiga novelnya (bacanya countdown gitu, mulai dari Mockingjay baru sampai ke The Hunger Games) dan bacanya berulang-ulang kali sampai aku cumlaude sama isi novelnya... Keponya gak sampai situ aja, mulai dari para cast nya, fanfic yang masuk akal aku baca, original soundtracknya aku kumpulin, trailer Mockingjay aku ikutin perkembangannya. Usut sampai ke akar-akarnya. Ahahahahaaha penyakit!
Tentu dan pasti ada saja kekurangan dari rincian penting yang tidak ditampilkan di Live Action. Mungkin dengan pertimbangan berbagai hal, jadinya yah film yang kita tonton itu. Medium penyajian yang terbatas dan ada beberapa hal yang mungkin sulit untuk dijangkau kalau mau dibikin persis dengan novel, jadilah film adaptasi yang sudah kita tonton.
Secara keseluruhan ringkasan novel yang disajikan dalam film ini sangat memuaskan, action-nya dapat, padat, dan memukau. Ada beberapa adegan tambahan yang tidak ada dinovel tapi ditampilkan dalam film, jadinya film ini bukan semata mengulas apa yang terjadi pada sudut pandang Katniss, tapi juga menyajikan peristiwa lain di tempat lain dibalik petualangannya selama di arena.
Yang juga bikin filmnya awesome nian itu, semua serba pertama kali. Baru pertama kali liat akting Jeniffer Lawrence, Josh Hutcherson juga artis lainnya. Pertama kali nonton tanpa baca novel. Pertama kali nonton film yang sinopsisnya pun aku gak pernah tahu ataupun dengar dari cerita orang. Jadi penilaiannya murni sebagai penonton. Hebatnya, aku langsung kena ke konflik utamanya. Apalagi karena aku nonton pertama kali sebagai “penonton” bukan sebagai “pembaca yang menonton” aku sih naksir berat sama filmnya, dua film yang kutonton bisa aku pahami dengan mudah dan filmnya emang asli menarik, karakter para tokoh diperanin sangat bagus sama aktor/aktrisnya. Makanya sampai aku tertarik beli novelnya. Nah pas baca, beeeeeuuuuh ternyata emang bagus kisahnya, Filmnya keren tapi Novelnya LEBIH!!!!
Ini ada beberapa fakta (dari novel) , untuk teman-teman yang suka filmya tapi ogah baca novel yg tebal. Aku rasa ini hal penting yang wajib diketahui ya... I think Lho!

-- Negara Panem dengan ibu kota Capitol, yang dulunya adalah kawasan Amerika Utara, merupakan suatu negara dengan sistem pemerintahan yang absolut, mutlak berkuasa atas 12 distrik yang ada di negaranya. Panem dipimpin oleh Coriolanus Snow (Presiden Snow). Sebelum masa pemberontak, terdapat 13 distrik. Distrik 13 beserta isinya dihancurkan karena memberontak pada pemerintah, yang menjadi salah satu pemicu terbentuknya permainan keji, Hunger Games.

Inilah perbandingan kehidupan megah Capitol dengan kemiskinan di salah satu distrik, Distrik 12.

- - Katniss dan Gale itu sahabat baik. Bukan kekasih. Yah pas pertama kali nonton aku sempat kepikiran kalo mereka pasangan remaja gitu. Tapi ini aku lho, mungkin kalian yg lebih pintar gak mikir gitu.


Katniss & Gale saling melengkapi saat berburu untuk bertahan hidup.
Gale lihai memasang jerat dan Katniss pandai memanah.

-- Pin Mockingjay yang jadi ciri khas Katniss diberikan sama salah satu temannya, Madge, putri Walikota Distrik 12. Kalau di film dikisahin yang ngasih adalah salah satu pedagang di Hob (Pasar gelap Distrik 12).
-- Primrose, adik perempuan Katniss, punya kucing jelek bernama Buttercup dan kambing betina, Lady. Si Lady sangat berguna karena bisa menghasilkan susu tiap hari untuk dijual ataupun dibuatkan keju, sedangkan Buttercup hanya berguna sebagai penghibur Prim dan ia benci Katniss :D
-- Katniss dan Gale ikut tessera. Itu suatu “kerelaan” dimana anak yang berusia 12—18 tahun rela menambahkan namanya ke dalam undian pemilihan tribut distrik saat Hunger Games diadakan, untuk mendapatkan bahan makanan ekstra dari pemerintah Capitol. Misal, saat umur 12 tahun kita wajib memasukan 1 nama kita, tapi Katniss yang miskin punya Prim dan Ibunya yang harus dihidupi, maka ia memasukan 4 nama, 1 nama wajib dan 3 nama sukarela, untuk mendapatkan gandum dan minyak gratis untuk 3 orang sepanjang tahun. Jumlah undiannya dikumulatif terus menerus sampai terpilih atau sudah lewat batas usia. Saat Katniss berusia 16 tahun, ia sudah memasukan 20 nama.

Reaping Day

-- Nama Katniss diberikan oleh Ayahnya, diambil dari nama tumbuhan jenis rimpang yang hidup di tanah basah. Bentuk daunnya yang lancip sehingga menyerupai panah. Umbi tanaman katniss berwarna kebiru-biruan dapat dijadikan bahan makanan. Jadi Ayah Katniss mengatakan jika ia kelaparan, maka carilah dirinya.
-- Ibu Katniss dan Prim punya keahlian dalam penyembuhan/pengobatan. Banyak warga di Seam, daerah pinggiran distrik tempat Kattniss tinggal, yang mendatangi Ibu Katniss untuk minta pertolongan. Dulu, Ibu Katniss yang asli penduduk kota, ikut mengelola toko obat keluarganya.
-- Sebelum berangkat ke Capitol, Katniss dikunjungi oleh Ayah Peeta. Beliau memberi kue dan berjanji pada Katniss tidak akan membiarkan Prim kelaparan.
-- Setelah mengajukan diri menggantikan Prim, penduduk Distrik 12 melakukan suatu bentuk penolakan yang mengejutkan. Mereka mencium dan mengacungkan 3 jari tengah tangan kiri mereka ke arah Katniss. Simbol 3 jari ini dulunya sering digunakan di acara pemakaman sebagai bentuk rasa penghormatan dan terima kasih serta selamat tinggal pada orang yang disayangi. Namun di sini disimbolkan sebagai rasa terima kasih dan penghormatan dari penduduk distrik karena tindakan berani Katniss yang rela berkorban dan berani mati. Selain itu peserta sukarelawan sangat jarang ada di distrik tersebut, karena ancaman kematian yang menghantui. Jadi tindakan Katniss ini sangat menyentuh hati para penduduk di sana.
-- Kisah pertolongan roti, masa lalu Peeta dan Katniss yang tertanam sebagai hutang Katniss. Di film tidak terlalu tampak kenapa Katniss begitu menghargai seorang Peeta. Ceritanya, Katniss yang masih berusia 11 tahun kehilangan daya setelah ditinggal mati ayahnya. Ia berusaha menjual pakaian bayi Prim yang sudah jelek di kota untuk membeli makanan keluarganya, tapi tidak laku satupun. Saat Katniss kehujanan dan berteduh tidak jauh dari toko roti (ia hampir menyerah akan hidupnya, menyerah dengan kelaparan dan hidup tanpa perlindungan), Peeta keluar dengan membawa 2 roti hangus yang masih hangat. Walau ia harus mendapat pukulan dari sang Ibu, ternyata Peeta sengaja menghanguskan roti agar roti yang rusak itu dapat diberikan ke Katniss, alih-alih dibuang untuk makanan babi. Rotinya hanya hangus diluar tapi masih hangat dan enak. Dan roti itu yang menyalakan semangat hidup Katniss setelah selamat dari kelaparan, dianggap sebagai hutang tak terbayar pada Peeta. Walau setelah kejadian itu Peeta dan Katniss tidak juga bertegur sapa, namun ternyata mereka berdua saling memperhatikan satu sama lain. Dan saat nama Peeta Mellark dipungut dari undian, Katniss merasa 2x menderita. 1x karena ia mendengar nama Prim yang terpungut, dan 1x karena ia harus bertarung sampai mati melawan orang yang diam-diam sangat ia hargai.

Kisah roti yang sulit dilupakan Katniss dan menjadi salah satu alasannya untuk menjaga hidup Peeta selama di arena. 


-- Ibu Katniss hilang akal saat kematian suaminya sampai mengabaikan nasib kedua putrinya. Karenanya, Katniss-lah yang berjuang menghidupi keluarganya dan terjadilah kisah roti Peeta. Melihat Katniss yang terus berusaha membawa makanan ke rumah, perlahan Ibu Katniss mulai kembali walau terkadang ia masih tampak bingung. Namun Katniss tetap menjaga jarak dengan ibunya dan terus berusaha untuk tidak tergantung akan kehadiran ibunya.
-- Setiap distrik di Panem dijaga oleh pasukan sejenis polisi yang bernama “Penjaga Perdamaian/Peacekeepers”.  Peacekeepers” di Distrik 12 dipimpin oleh Cray, pria tua pemabuk yang tidak terlalu ketat soal peraturan, sehingga para Penjaga Perdamaian di sana mungkin saja bersahabat dengan para penduduk setempat. Penjaga Perdamaian favorit Katniss bernama Darius, seorang pria berambut merah yang ramah dan humoris.
-- Distrik 12 adalah distrik termiskin dan paling terbelakang dalam segala hal.
-- Mockingjay adalah jenis burung yang lahir dari persilangan jabberjay dan mockingbird. Mockingbird terkenal dengan kicauannya yang indah. Sedangkan jabberjay adalah burung mutan ciptaan Capitol yang punya kemampuan menirukan suara yang didengarnya. Burung ini digunakan Capitol sebagai mata-mata pencari informasi tentang kegiatan pemberontakan di distrik-distrik. Karena hasil gabungan keduanya,  mockingjay punya kemampuan menirukan suara nyanyian yang indah.
-- Di Capitol dapat ditemukan Avox. Avox adalah pelayan atau pekerja yang tidak punya lidah. Para Avox adalah pemberontak yang mendapat hukuman potong lidah dan menjadi kasta terendah di Capitol.
-- Lavinia, salah satu avox wanita berambut merah yang melayani kebutuhan Katniss di Pusat Latihan. Sebelum di Capitol, Katniss dan Gale pernah bertemu dengan Lavinia di hutan bersama seorang anak laki-laki di hutan. Lavinia yang sedang dikejar-kejar pihak Capitol sempat meminta tolong pada mereka, namun belum sempat ditolong, pesawat Capitol sudah menangkap mereka. Kejadian itu tetap terekam diingatan Katniss dan dia merasa bersalah setiap kali melihat Lavinia.
-- Di hari-hari awal berada di Capitol, Katniss kerap mencurigai sikap baik Peeta sebagai tipu muslihat untuk meluluhkan hati musuh. Dan Katniss menganggap bahwa sikap Ayah Peeta sebelumya adalah ucapan selamat tinggal karena ia lebih mengharapkan anaknya yang menjadi pemenang daripada Katniss. Perasaan Katniss selalu campur aduk, ia harus percaya kebaikan hati Peeta itu tulus atau itu hanya topeng belaka.
Penata gaya Katniss adalah Cinna dan penata gaya Peeta adalah wanita bernama Portia (di filmnya, diperankan oleh cewek tinggi berkulit hitam). Masing-masing penata gaya punya 3 orang anak buah sebagai tim persiapan untuk penampilan para peserta. Cinna dan Portia menawarkan diri menjadi penata rias para tribut Distrik 12.
-- Para tribut wanita tidak diizinkan memiliki bulu dibadan, seperti bulu tangan ataupun kaki, agar terlihat berkilau sesuai dengan kemegahan Capitol. (Yah kecuali bulu-bulu yang wajar seperti rambut, alis atau ... yaitulah). Sedangkan para tribut pria hanya mencukur bulu-bulu di wajah mereka kecuali alis.
-- Rue, tribut termuda dari Distrik 11, menyukai dan mempercayai Katniss sejak awal latihan karena Katniss memakai pin mockingjay. Di distriknya, Rue sering bernyanyi dan bersenandung bersama mockingjay sambil bekerja saat musim panen tiba sehingga pin tersebut mengingatkan pada kampung halamannya.
-- Peserta yang mendominasi bertarungan di arena disebut Peserta Karier. Biasanya mereka sudah melatih diri di distrik masing-masing sebelum hari pemungutan tiba. Saat di arena, mereka membentuk kelompok dan menghabisi peserta yang lebih lemah. Saat Hunger Games ke 74, para peserta dari distrik 1, 2 dan 4 yang berperan sebagai peserta karier.
-- Katniss mendapat kiriman roti buatan Distrik 11 setelah ia menaburi bunga-bunga ke jasad Rue. Roti itu sebagai bentuk rasa terima kasih dari distrik asal Rue karena Katniss menjaga dan memperlakukannya sebagai teman/sekutu yang berharga bukan sebagai petarung yang sama-sama ingin bertahan hidup.
-- Sebelum pengumuman perubahan peraturan menjadi 2 pemenang dari distrik yang sama, Haymitch, mentor Distrik 12, lebih memilih Katniss sebagai peserta yang ia jagokan untuk menang. Karena itu ia hanya mengirim hadiah dari sponsor kepada Katniss saat ia terluka sedangkan Peeta yang sakit parah karena tertusuk pedang Cato tidak mendapat apa-apa. Hadiah dari sponsor sangat mahal sehingga saat mengirimi hadiah, seorang mentor harus benar-benar memikirkan hadiah apa yang sangat dibutuhkan peserta bukannya sembarang mengirim.
-- Peeta berkamuflase dilumpur pinggir sungai bukannya menyamar jadi batu!!!! Nah kalau dipikir darimana Peeta dapat bahan untuk menyamar jadi batu???
-- Katniss terpaksa “nyaris menelanjangi” Peeta saat membersihkan badan Peeta setelah berkamuflase sebab ia hampir tidak bisa bergerak sendiri akibat luka bakar, sengatan tawon penjejak dan tusukan pedang Cato.
-- Ayah Peeta pernah ingin menikahi Ibu Katniss, karena mereka saling kenal dan sama-sama dibesarkan di kota. Namun Ibu Katniss lebih memilih Ayah Katniss. Saat pertama kali mengantar Peeta sekolah, ayahnya menunjuk Katniss, gadis kecil berbaju merah kotak-kotak berkepang dua, sebagai anak dari wanita yang pernah ia sukai. Saat itulah Katniss sadar bahwa Ayah Peeta memang berniat baik untuk keluarganya.
-- Peeta yang berusia 5 tahun jatuh hati pada Katniss setelah ia menyanyikan lagu “Lembah” di hari pertama sekolah.
Suasana yang diciptakan seromantis mungkin oleh Katniss & Peeta untuk menarik perhatian sponsor.
- Setelah memenangkan Hunger Games ke- 74, Katniss harus menjalani operasi untuk memperbaiki telinga kirinya yang rusak akibat ledakan ranjau saat ia menghabisi persediaan makanan peserta karier di Cornucopia. Sedangkan Peeta, ia harus mengamputasi salah satu kakinya karena terluka parah saat pertarungan terakhir di Cornucopia dan memakai kaki palsu.


Katniss :"We saved each other"
Sebenarnya masih banyak hal-hal kecil yang tidak aku tulis di sini. Kuanggap kecil karena bagiku yang di atas itu bisa menjelaskan beberapa pertanyaan yang mungkin terlintas saat nonton The Hunger Games. Yah karena memang sebagian poin-poin di atas yang bisa ngejelasin beberapa kebingungan aku saat nonton versi filmnya. Karena aku langsung suka, pas nonton berkali-kali ya poin-poin di atas yang menjadi jawaban pertanyaan kecilku, terjawab setelah baca novelnya. Sebagian lagi,  aku tulis karena memang aku anggap penting. Tapi tetap ini opini aku ya...

Untuk detail novel sequel kedua, Catching Fire,  mungkin akan aku bahas saat aku lagi dapat mood yang baguuuuuusssssss untuk nulis...

Kritik dan saran atas tulisan ini saya terima dengan senang hatilah! Komen-komen juga diharapin.

“And may the odds be ever in your favor.”